Ayam Goreng Kalasan Tulang Lunak

Sore hari itu, niat ingsun cari perabot rumah yang disebut “penyekat ruangan” hehehe…. entah apalah namanya! Soalnya rumah yang saya tempatin sekarang ukurannya kecil, dan desain ruangannya sangat memungkinkan orang lewat bisa lihat aktivitas kami dirumah.

Pertama, survey di beberapa toko meubel deket rumah. Singgah di dua toko mebel, dan mereka menyatakan tidak ada perabot seperti itu. Dari ekspresi yang jaga toko kelihatan banget gak tau yang namanya “penyekat ruangan”. Mungkin memang salah tujuan. Harusnya cari di kerajinan rotan, bukan toko meubel, entahlah.

Perjalanan dilanjutkan ke Pasar Cikarang. Lumayan jauh dari rumah, dan seperti biasa jalanan macet banget. Memang mungkin lagi nggak niat nyari, sampai pasar sudah mepet-mepet maghrib. Sempat juga mampir dibeberapa toko meubel. Hasilnya idem! persis seperti sebelumnya….

Nggak ada sesuatu yang sia-sia; Tak ada rotan akar pun jadi. hehehe…. Lepas sholat Maghrib, kita mampir di Warung Ayam Goreng Kalasan Tulang Lunak. Satu setengah tahun di Cikarang, baru sekarang nemuin makanan enak (ups…). Lumayan khas, soalnya belum pernah lihat menu sejenis di sini. hu..hu..hu….. Kesan pertama menu dihidangkan, rasa-rasanya ada sesuatu yang kurang. Ukuran porsi kecil!:( Sepotong paha ayam, semangkuk kecil nasi, ditambah kremesan secukupnya.

Bismillah… Ukuran nomer dua, yang penting rasanya harus lain! Setelah mencoba, ternyata memang rasanya lain dari yang lain. Ayamnya habis aku makan setulang-tulangnya. Nasi abis dua porsi.
Ayam goreng kalasan tulang lunak… Namamu kan kuingat selalu…

4 thoughts on “Ayam Goreng Kalasan Tulang Lunak”

  1. “Ayam goreng kalasan tulang lunak… Namamu kan kuingat selalu…” Duhhh jatuh cinta ama ayam ya mas? bojone piye kuwi hehehehe….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *