Wahana ruang angkasa Cassini telah menemukan sebuah bulan baru di Saturnus, tersembunyi di antara cincin-cincin planet itu. Bulan ini diduga merupakan penyebab timbulnya gelombang pada jalur cincin yang mengapitnya.
Ini adalah bulan kedua yang ditemukan di dalam sistem cincin Saturnus dan untuk sementara bulan yang dimaksud akan disebut S/2005 S1.
Cassini, wahana tak berawak yang mencapai Saturnus bulan Juli 2004, memang sedang meneliti sistem cincin planet itu ketika sang bulan terlihat. S/2005 S1 tampak pertama kali dalam foto yang diambil tanggal 1 Mei, saat Cassini berada pada orbit yang lebih tinggi. Sehari kemudian diperoleh foto yang lebih jelas, sehingga para peneliti bisa mengukur ukuran dan kecemerlangan bulan tersebut
Dalam foto, S/2005 S1 tampak sebagai objek kecil di tengah-tengah ruang antara cincin A yang dikenal sebagai Keeler gap. Tepian cincin di sekitar objek terlihat bergelombang akibat gravitasi bulan tersebut.
Keeler gap sendiri terletak sekitar 250 kilometer di dalam tepi terluar cincin A, yang juga merupakan sisi luar sistem cincin utama yang terang itu. Sedangkan objek baru yang berada di dalamnya memiliki diameter sekitar 7 kilometer dan memantulkan kurang lebih separuh cahaya yang menimpanya.
“Mungkin masih terlalu dini untuk bisa menentukan bentuk orbit bulan ini, tetapi dari yang kami lihat, gerakannya menunjukkan bahwa ia berada tepat di tengah-tengah gap (ruang antara cincin),” kata Dr Joseph Spitale, peneliti sistem perplanetan dari Institut Ilmu Pengetahuan Ruang Angkasa Boulder, Colorado.
Orbit bulan baru tersebut berada kurang lebih 136.505 kilometer dari pusat Saturnus. Untuk memastikan apakah orbit ini berbentuk bulat atau ellips, Cassini akan diarahkan untuk lebih memberi perhatian pada S/2005 S1.
Sudah diramalkan
S/2005 S1 adalah bulan kedua yang diketahui berada dalam cincin-cincin Saturnus. Bulan satunya adalah Pan, berdiameter 25 kilometer, yang mengorbit di Encke gap. Sedangkan Atlas dan bulan-bulan lain berada di luar sistem cincin, termasuk dua bulan penggembala cincin F, Prometheus dan Pandora.
Para peneliti sesungguhnya sudah menduga keberadaan bulan baru tersebut setelah Juli lalu mereka melihat adanya pola bergelombang yang aneh di tepi luar Keeler gap. Kesamaannya dengan pola gelombang di cincin F dan Encke gap, membuat mereka yakin ada objek kecil, berdiameter beberapa kilometer, yang menunggu ditemukan.
“Dampak yang ditimbulkan bulan ini terhadap material di sekitarnya akan memungkinkan kami mengukur massanya, sekaligus memberi pemahaman lebih tentang bagaimana bulan dan cincin saling mempengaruhi,” kata Dr Carl Murray, anggota tim imaging dari Queen Mary college, University of London.
Sebelumnya, berdasarkan ukuran gelombang yang ditimbulkan Pan di Encke gap, para peneliti bisa menduga besarnya gravitasi sang bulan, dan pada akhirnya berhasil memperkirakan massa Pan. Mereka berharap bisa melakukan hal yang sama terhadap bulan baru ini. (bbc.co.uk/wsn)
Kompas
Infonya baru ya?
wah info bagus neh 🙂